Demonstrasi RE:BION (Renewable Energy: Bot for Irrigation & Optimization Network) oleh Yayasan Generasi Energi Bersih (Gen-B) di di Kecamatan Hu’u, Dompu, Nusa Tenggara Barat, September 2025. (ANTARA/HO-Gen-B)
RE:BION dirancang sebagai penyiram tanaman otomatis yang menggabungkan sistem EBT, akal imitasi (AI) dan Internet of Things
Jakarta (ANTARA) – Yayasan Generasi Energi Bersih (Gen-B) memadukan energi baru terbarukan (EBT) dan ilmu robotik melalui RE:BION (Renewable Energy: Bot for Irrigation & Optimization Network) untuk mengembangkan pertanian dan edukasi di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Direktur Eksekutif Yayasan Generasi Energi Bersih/Gen-B Maya Lynn dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan RE:BION dirancang sebagai penyiram tanaman otomatis yang menggabungkan sistem EBT, akal imitasi (AI) dan Internet of Things (IoT).
"Dengan dukungan WiFi atau Bluetooth, pengguna dapat mengoperasikannya dari mana saja. Tak hanya itu, RE:BION juga mampu mendeteksi kelembapan tanah sehingga penyiraman dapat dilakukan tepat sasaran,” kata Maya.
Inovasi ini, lanjutnya, tidak hanya meningkatkan efisiensi pertanian, tetapi juga memperkenalkan literasi sains, teknologi, rekayasa/engineering dan matematika (STEM) kepada anak-anak di wilayah 3T.
RE:BION sendiri telah diluncurkan dan diperkenalkan di Kecamatan Hu’u, Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Maya mengatakan Kecamatan Hu’u sendiri merupakan salah satu wilayah di Pulau Sumbawa yang masih minim akses terhadap teknologi baru dan energi terbarukan.
Karena itu, Gen-B memilih lokasi ini sebagai tempat peluncuran RE:BION dengan tujuan memberikan pengalaman belajar langsung bagi pemuda dan anak-anak, sekaligus membuka wawasan baru tentang pemanfaatan teknologi hijau dalam pertanian.
“Lewat RE:BION, kami ingin membuktikan bahwa teknologi hijau bisa lahir dan berkembang di wilayah 3T, sekaligus menumbuhkan generasi muda yang melek teknologi dan peduli keberlanjutan,” ujar Maya.
Gen-B juga mengadakan demonstrasi penggunaan robot kepada siswa di Sekolah Pertanian binaan Harapan Project terkait fitur dan pengoperasian RE:BION, serta perakitan mobil mainan bertenaga surya, demonstrasi robot, serta donasi buku cerita anak “Selamatkan Bumi dari Monster Emisi” di SD Negeri 9 Hu’u.
“Demonstrasi yang diberikan kepada siswa kami telah membuka wawasan mereka, menumbuhkan pemikiran reflektif tentang bagaimana mengaplikasikan teknologi baru dan energi terbarukan dalam kehidupan sehari-hari serta dalam pekerjaan untuk meraih efisiensi dan efektivitas," kata Founder Harapan Project, Carlos.
Baca juga: IESR nilai perlu ada pembebasan bea masuk bahan baku PLTS
Baca juga: Pertamina NRE optimalkan potensi desa melalui Desa Energi Berdikari
Pewarta: Arnidhya Nur ZhafiraEditor: Agus Salim Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.